Sesuatu yang tidak dapat dimengerti

Banyak hal yang kita tidak bisa kita mengerti dalam hidup ini, seperti mengapa seseorang mencintai orang lain yang sudah berumah tangga (kayak gak ada pilihan lain), mengapa seseorang yang alim berbuat dosa (kayak gak tau dosa aja), mengapa orang kaya masih korupsi juga (padahal harta yang sudah ada gak bakal abis tujuh turunan), dan masih banyak lagi. Terutama menyangkut 3 hal: harta, tahta, dan nafsu (harta, tahta dan wanita kali om? no sob, gak adil donk menyudutkan wanita haha).

Gw sebenernya pengen curhat terkait apa yang terjadi dalam kehidupan gw akhir-akhir ini dan tentang seseorang, tapi gw menahan diri (halah..). Kalo gw curhat ntar malah jadi ngomongin orang, ga boleh ah ntar takutnya jadi nyalahin orang, padahal gw juga banyak salahnya haha. Lagian ini tentang masa lalu yang seharusnya gw ga ungkit-ungkit lagi. Gw fikir setiap orang berhak mempunyai keinginan sendiri, berhak menentukan apa yang disukai dan gak disukai, berhak untuk tidak konsisten, bahkan mungkin berhak untuk mengingkari janji. Walaupun itu akan menimbulkan 'ketidakmengertian' orang lain, tapi tetep seseorang berhak menentukan pilihannya sendiri.

Kita ambil hikmahnya aja, mengertilah bahwa 'ketidakmengetian' kita akan seseorang, bagi orang tersebut mungkin adalah 'sesuatu yang sangat dapat dimengerti'.

Gambar: http://rizky86.files.wordpress.com/2010/07/egois.jpg

Melepas Penat...

Rabu sore (4/5), sepulang kerja gue dan temen-temen jalan-jalan ke suatu tempat di daerah dekat tempat kerja gue yaitu PH (Pondok Halimun). Inget ya, nama tempatnya PH bukan BH. BTW halimun means kabut, tempat itu adalah daerah wisata pegunungan dan perkebunan di Sukabumi. Sesuai namanya, tempat itu memang sangat berkabut dan sangat dingin dikarenakan berada di suatu ketinggian, entah berapa ribu meter dpl tinnginya itu.
Berangkat sekitar jam 4 sore, kita berlima sempat terhadang hujan di tengah jalan. Lumayan lama juga nunggu hujan sampai setengah jam lebih, sementara perjalanan masih jauuuh.. Setelah hujan reda, kita pun melanjutkan perjalanan. Gila brother, semakin dekat lokasi, jalannya makin menanjak, ancur, banyak lobang dan berliku (kayak lagu Iwan Fals haha)

Tatapan Itu...

Tatapan itu

begitu dalam dan

Seolah mengatakan,

'Jangan kau dekati dia, aku tidak suka..'

Tatapan itu

Begitu berarti dan

Seolah mengungkapkan,

'Aku ingin dia pergi, dan aku yang duduk di situ didekatmu..'

Tatapan itu

penuh pengharapan dan

Seolah menyatakan

'Katakan lah sesuatu yang telah lama ingin kudengar darimu..'

Dan tatapan-tatapan itu begitu saja kulewatkan...

© Archer House

Gambar diambil dari: google.com